Jumat, 01 Februari 2008

hujatan MU !!

dalam perkembangan HMI dewasa ini, banyak mengalami pasang-surut kejayaan, baik dalam akademik maupun dalam pergerakan serta pemikiran. usia HMI sudah di bilang cukup matang, yakni 61 tahun.
Saat-saat perjalan beberapa tahun keblakang, HMI seering mendapatkan hujatan-hujatan yang tak berdasar, (seperti LIBERALISME, organisasi yan mempermainkan AGAMA, bahkan ada yang mengatakan HMI adalah Tunggangannya JIL, dsb) dan saya pikir itu hujatan yang tak bermoral. karna mereka tidak bis menjelaskan arti LIBERAL itu sendiri, apakah itu ada dalam AD/ART HM? atau oknum organisasi. Ketika sebuah pergerakan lain dalam satu latar blakang yang sama-sama mengusung ISLAM atau MUSLIM di dalamnya, maka di dalam nya juga harus menuruti atau mentaati dasar agama, yakni Al-quran dan Al hadist. Saya pikir Hujatan-hujatan itu mengandung dua unsur, yakni pefitnahan organisasi dan pengGhibahan Organisasi (ternyata mereka suka makan daging saudaranya sendiri ya....).
Jika kita masukan itu (hujatan) dalam sebua kotak, dan kotak itu kita beri nama penilaian, maka timbul pertanyaan,dasar apa yang mereka gunakan. Pada umumnya orang Indonesia menilai sesuatu dari 3 hal :
1. kebodohan dan ketidak tahuannya
2. mendengar dari orang lain yang juga belum teruji kebenarannya
3. pengalaman seseorang
tapi, orang-orang Indonesia sering menggunakan no 2 sebagai dasar penilaian terhadap orang lain... inikah bangsaku yang menilai dari kata orang lain? apakah bangsaku se-BODOH ini ?
Mari kita bersama-sama maju ke garis depan demi Islam, berjihad bersama, jangan memecah kekuatan kita sendiri.......jangan melihat bendera apa yang kita bawa, tapi lihat Agama siapa yang kita bela.
ALLAHU AKBAR
SALAM HIJAU-HITAM
YAKIN USAHA SAMPAI

intelektual-salon

Mahasiswa adalah kaum terpelajar, bisa dibilang kaum intelektual. mereka yang mengenyam pembelajaran selama di kampus dalam beraneka ragam lama penyelesaian. dalam masa dan proses pemblajaran tersebut, mereka mendapatkan pendidikan non-formal, seperti ke-organiasasian, kehidupan didalam masyarakat, dan pendidkan sepritual serta moral. Bentuk dari semuanya adalah Demo mahasiswa, pergerakan-pergerakan yang lahir dari pemikiran kritis mereka terhadapa apa yang terjadi di lingkungan mereka.
Diskui, rapat-rapat di dalam suatu perkumpulan, kesatuan, maupun perhimpunan adalah biasa terjadi dan memang di sana di anjurkan. Biasanya dalam proses belajar seperti ityu menghasilkan sebuah pemikiran bersama untuk kemajuan masing-masing lembaga atau organissi yang di naungi, tapi di sini terliat betapa munafiknya mereka,ketika sebuah pemikiran tidak terlaksana dalam sebuah gerakan. Pemikiran-pemikiran mereka hanya terhenti sampai impian untuk melaksanakannya.
jangan hanya menjadi Intelektual-salon, yang hanya dandan di depan cermin dan tidak melakukan apapa, yang di butuhkan bangsa ini adalah sebuah pemikiran yang kritis dan pergerakan revolusioner.