Senin, 23 November 2009

NDP Bab I ---> Landasan dan Kerangka Berpikir

ni merupakan resume dari kajian NDP yang diadakan pada 14 November 2009 bertempat di Lembah Tekhnik UNS :

Gagasan terbagi menjadi dua yaitu :
1. Gagasan tunggal merupakan gagasan yang mengandung satu unsur pembentuk gagasan
ex : kuda, batu, hutan, dll
2. Gagasan majemuk, merupakan gagasan yang terdiri lebih dari satu unsur gagasan pembentuk gagasan
ex : kuda putih, batu bata, hutan tropis, dll

Pada dasarnya gagasan kita tentang sesuatu merupakan pengetahuan TASAWWUR (konsepsi). Seluruh bentuk proporsi keyakinan atau kepercayaan apapun pada awalnya hanyalah merupakan bentuk konsepsi sederhanan ini, yang didalamnya belum ada penilaian benar atau salah serta peninjauan kembali (verifikasi) sehingga kita harus melangkah dan menemukan pengetahuan yang benar-benar bersifat TASHDIQI (yakin) agar konsepsinya benar-benar diterima. Nah, maka dari itu diperlukan adanya verifikasi apakah gagasan kita selama ini benar??

Apa itu KEBENARAN???
Ada beberapa teori yang dapat menjelaskan apa itu KEBENARAN
1. Kebenaran merupakan kesesuaian antara ide dengan realita---> Teori Korespondensi, ini merupakan syarat materiil
2. Kebenaran merupakan kesesuaian antara pernyataan terakhir dengan pernyataan terdahulu---> Teori Koherensi, ini merupakan syarat formil
*Teori kedua juga dapat berupa kesesuaian antara ide dengan gagasan berpikir benar/ prima principia/ logika

Nah, apa lagi yang dimaksud dengan PRIMA PRINCIPIA?? Jangan bingung kawan-kawan...
PRIMA PRINCIPIA merupakan PRINSIP UTAMA.

PRIMA PRINCIPIA dibagi menjadi tiga, yaitu :
1. Identitas : sesuatu itu sama dengan sesuatu itu sendiri
Ex : A = A
2. Non-kontradiksi : sesuatu itu tidak sama dengan sesuatu yang lain
Ex : Hitam tidak sama dengan selain hitam
3. Menolak jalan tengah : sesuatu itu tidak dapat dengan sesuatu yang lain sekaligus
Ex : A adalah pria sekaligus wanita---> hal ini tidak diterima seharusnya salah satu pilihan saja
A adalah pria
A adalah wanita

Lalu bagaimana dengan ungkapan yang didalamnya memenuhi syarat materil serta syarat formil??
Dapat digunakan contoh berikut :

Kucing adalah hewan sekaligus manusia
Syarat Materill : kucing adalah hewan ---> kesesuaian antara ide dan realita
Syarat Materil : serta memiliki cakar ---> kesesuaian antara pernyataan terakhir dan terdahulu, disini merujuk pada satu subjek yaitu kucing

Pahamkah sampai disini kawan-kawan?
Nah, sekarang kawan-kawan bertanya-tanya mengapa kita harus mempelajari BAB 1 ini mengenai Landasan dan Kerangka Berpikir, hal ini sangat bermanfaat dalam berbagai aspek terutama mempengaruhi cara kita dalam berpikir nantinya sehingga tidak terjadi apa yang dinamakan FALECY (kesalahan berpikir/kesesatan berpikir)

Lalu kembali pada diri kita sebagai kader HmI maka landasan berfikir yang seperti apa yang semestinya kita pakai?

METAFISIKA ISLAM, mengapa???
Karena mahzab METAFISIKA ISLAM tidak menolak sumbangsih bagi kedua mahzab yang lain yaitu mahzab EMPIRISME dengan doktrin empirikalnya dan mahzab SKRIPTUALISME dengan doktrin tekstualnya. Namun mahzab METAFISIKA ISLAM tidak menolak kedua mahzab yang lain selaina yang berkaitan dengan landasan dalam setiap penilaian hal-hal ilmiah filosofis maupun teologis.

Posting By : Bidang Internal Komisariat Pertanian HmI Cab. Surakarta
*Maaf jika ada kata-kata yang tidak sesuai dan berkenan serta kurang lengkapnya penjelasan dalam resume ini.
YAKUSA!! BAHAGIA HmI!!

Kajian Keislaman "Menguak Sejarah Hari Besar Asyura"

Alhamdulillah HmI Komisariat Pertanian telah mengadakan kajian keislaman dengan mengangkat tema "Menguak Sejarah Besar Hari Asyura" pada Minggu, 22 November 2009. Kajian ini mengundang pembicara Luhung Ahmad Perguna.
Kajian ini lebih banyak sesi sharing karena deiharapkan dengan kajian ini semua peserta aktif dalam memberikan argumennya maupun bertanya. Hasilnya sangat oke, hampir semua peserta berperan aktif, dengan adanya kajian ini maka para peserta yang ikut dapat lebih mengetahui tentang Sejarah Hari Asyura karena kita ketahui bahwa Hari Asyura merupakan suatu hari pada bulan Muharom dimana kita dianjurkan berpuasa pada hari itu. Mengapa bisa demikian???

Untuk itu mari kita simak sekilas tentang Hari Asyura :
Salah satu hari yang sangat bersejarah dalam perkembangan agama Allah adalah hari Asyura’.Banyak hal istimewa yang terjadi.Tidak heran jika Nabi Muhammad S.A.W menganjurkan umatnya untuk berpuasa pada hari itu.Pada hari itu telah berlaku beberapa pekara, sama sama la kita mengingatinya dan jadikan ia satu iktibar dan pengajaran bahawa Allah Maha Esa dan Maha Agung

Nabi Adam as. diciptakan di syurga, taubatnya diterima oleh Allah,

Bahtera Nabi Nuh as. berlabuh di gunung Judi,

Allah membelah lautan melalui tongkat Nabi Musa as.,

Tentera Fir’aun ditenggelamkan,

Nabi Yunus as. dikeluarkan dari perut ikan paus,

Nabi Yusuf as. dikeluarkan dari sumur,

kaum Nabi Yunus diterima taubatnya,

Nabi Ibrahim as. dilahirkan dan selamatkan dari api,

Nabi Isa as. dilahirkan dan diangkat ke langit,

Nabi Ya’qub as. dipulihkan penglihatan matanya

Nabi Ayyub as. dihilangkan petaka yang menimpa dirinya

Nabi Dawud as. diampuni oleh Allah
Semau peristiwa itu menunjukkan betapa besarnya rahmat Allah sehingga sebagai bentuk rasa syukur diperingatilah Hari itu dengan berpuasa dan Hari itu yang kita kenal sekarang dengan Hari Asyura. Namun pada Hari Asyura juga ada kejadian yang menyedihkan yaitu gugurnya Imam Husain dalam pertempuran di Padang Karbala. Nah, peringatan Asyura juga bisa menjadi inspirasi bagi siapapun yang mendambakan keadilan untuk melakukan gerakan kebangkitan. Sebagaimana yang tercatat dalam sejarah, situasi represif yang ada pada zaman khilafah Yazid bin Mua’awiyah sudah sedemikian buruknya sampai-sampai, saat menerima ancaman dari Yazid agar membaiatnya sebagai khalifah, Imam Husein mengatakan, “Kita harus melupakan Islam untuk selama-lamanya jika kaum muslimin harus diperintah oleh orang semacam Yazid”.
"Setiap Hari adalah Asyura, setiap bumi adalah karbala" esensi yang dapat diambil dari sebuah kutipan ini adalah esensi PERJUANGAN, dlam hidup ini kita harus selalu berjuang, perjuangan itu tak mengenal kata akhir.

Setelah sekilas kita mengulas sejarah tentang Hari Asyura maka apa yang seharusnya kita lakukan?
Cukup dengan hanya tahu??! Lalu setelah itu apa??? Yang terpenting adalah aplikasi kita menyikapi Hari asyura setelah ini, dapat dimulai dari diri kita dengan menjalankan Puasa Asyura, menumbuhkan semangat juang dalam hidup kita serta lebih baik lagi jika kita menyalurkannya kepada orang-orang disekitar kita ^^

YAKIN USAHA SAMPAI!!!
By : Bidang Internal HmI Komisariat Pertanian

Rabu, 04 November 2009

PARPOL "tUnGganGi" OMEK ???!!!!

buletin edisi Oktober/III/2009 LPM NOVUM Fakultas Hukum UNS memberikan penyajian berita yang mengagetkan banyak kalangan mahasiswa, terkait dengan pernyataan ircham yang masih menjabat sebagia ketuan DEMA UNS dan Dwi yang masih duduk di Pembantu Rektor III. Kedua Petinggi Univ tersebut secara gamblang memojokkan OMEK (Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus) telah di "tunggangi" oleh Parpol. "bahwa sesungguhnya di takutkann dari Organisasi Ekstra Kampus adalah ada yang "menunggangi" (kepentingan-kepentingan dari Luar)___hal 5 ledak edisi Oktober/III/2009
sedang Dwi selaku Pembantu Rektor III tidak mau kalah dengan pernyataannya "...biasanya organisasi ekstra kampus UNDERBOND dari politik, kalau masing-masing sudah membawa parpol masing-masing, apa jadinya? kan tidak netral lagi kan..."

pernyataan hal tersebut SANGAT BERTOLAK BELAKANG dengan Himpunan Mahasiswa Islam yang sealu menjaga Kontitusi (AD : 6 mengenai Independensi Organisasi dan sifat Independen HMI dalam HASIL-HASIL KONGGRES XXVI HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM, PALEMBANG 2008). disana di jelaskan bahwa indepnden HMi terdapat dua sifat, yakni Independen ETIS dan ORGANISATORIS.....yang secara etis merupakan karakteristik dan kepribadian HMI...

LAWAN KAWAN !!!!
TUNTUT!!

KITA SUDAH SAATNYA BANGUN !!

YAKIN USAHA SAMPAI !!!

Minggu, 04 Oktober 2009

HmI ngapain aja sich...kmaren

wah..dah lama yaa HMI capel g muncul lagi.....
kawan yang terhormat...
dlam sebulan yang lalu..komisariat dah bertambah keluarga baru niiii

dalam acara ramadhan kemaren...
ada aksi damai ramdhan...

buka bersama yang di hadiri alumni hmi...
yunda2 dari peternakan dan komunikasi pertanian....

halalbihalal ....yang dilaksanankan di LPTP juga mewarnai agenda HmI capel ni...
wah..banyak ketemu ma alumni...nambah pengalaman...
nambah ilmu...dan motivasi unutk masa depan...heee
tapi sayang...yang biasanya di hadiri kanda Akbar Tanjung..
pada kesempatan kmarin,,, yang biasa di sapa bang akbar ni g bisa dateng....

tapi hal tersebut tidak mengurangi iklim keHMIan di acara tersebut..
karena beberapa rektor juga dateng..dari UNIBA, UNS serta UMS yang juga dari Alumni HmI...
acaranya seru abiz kawan...
di meriahkan artis2 HMI...heee
yang menghibur dengan lagu "bunga2 kecil"

agenda ke depan HMI Pertanian mengadakan rasufle terkait dengan penambahan aparat
(alkhamdulillah...)
dan bakti sosial HMI peduli di jalan dan daerah kampus....

itu saja ...
tunggu kabar berikutnya dari HMI Faperta UNS.....
^_^

Jumat, 10 Juli 2009

KLARIFIKASI, PERNYATAAN SIKAP DAN HAK JAWAB

Hingar bingar konstelasi politik Indonesia memasuki tahap-tahap puncaknya. Dalam konteks ini adalah Pemilu 2009. Pemilu adalah puncak dari demokratisasi. Pemilu diharapkan menjadi sebuah jalan untuk memilih pemimpin bangsa yang nantinya akan memegang amanah dari rakyat dan bertugas untuk menyejahterakannya sekaligus membawa bangsa Indonesia menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.

HMI sebagai salah satu organisasi mahasiswa tertua dan terbesar dimana hingga kini telah berusia lebih dari 62 tahun sejak kelahirannya pada 5 Februari 1947 lalu berperan sebagai moral force (kekuatan moral) dan kelompok penekan (pressure group) sehingga dengan adanya peran ini mewajibkan HMI untuk berada di luar struktur kekuasaan ataupun kebijakan yang berjalan. Dalam hal ini, HMI haruslah independen dalam setiap gerak langkahnya. Untuk itu, konstelasi politik semisal Pemilu 2009 merupakan lingkup kecil dari upaya pengimpelementasian independensi itu. Karena memang pada realitasnya independensi HMI tidak hanya ada pada momen-momen Pemilu dan politik lainnya, melainkan HMI berkewajiban memegang prinsip independensi ini dengan kokoh dan tanpa tawar-menawar dalam seluruh aktivitas keorganisasiannya.

Perihal betapa penting dan utamanya independensi HMI ini telah termaktub dan diatur dalam konstitusi HMI yakni terdapat pada Pasal 6 Anggaran Dasar HMI mengenai sifat bahwa HMI bersifat Independen. Penjelasan ke-independensi-an HMI dirangkum dalam Tafsir Independensi HMI yang menjadi pedoman organisasi dalam menjalankan aktivitas-aktivitas organisasi.

Dimana dijelaskan bahwa independensi HMI dibagi dalam dua macam bentuk independensi yaitu independensi etis dan independensi organisatoris. Independensi Etis adalah keberpihakan HMI terhadap kebenaran, selalu meletakkan persoalan dengan sudut pandang obyektif, rasional dan kritis, bersikap bebas, terbuka dan merdeka, bervisi progresif dan dinamis, dan demokratis, jujur dan adil.

Sedangkan Independensi Organisatoris adalah watak independesi HMI yang teraktualisasi secara organisasi di dalam kiprah dinamika HMI baik dalam kehidupan intern organisasi maupun dalam kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara. Dalam menegakkan independensi HMI secara organisatoris, anggota HMI harus tunduk kepada ketentuan-ketentuan organisasi serta melaksanakan kewajiban dan tugas organisasi sebagaimana diatur dengan baik. Kedua-duanya menjadi suatu kesatuan (unity) yang tidak bisa dipisahkan dalam menjalankan segala gerak langkah HMI.

Berdasarkan prinsip independensi tersebut, maka derivasi (penurunan) dari tafsir independensi menegaskan bahwa anggota HMI dilarang menjadi bagian dari partai politik baik sebagai anggota dan/atau pengurus maupun berada dalam sayap politik (tim sukses, underbouw partai dll.) dan sanksi yang diberikan sudah sangat jelas dan tegas adalah berupa pemecatan dari keanggotaan HMI.

HMI Cabang Surakarta sebagai bagian dari masyarakat Kota Surakarta, berperan aktif dalam pelaksanaan Pilpres pada 8 Juli 2009. Peran HMI sebagai moral forces dan pressure group menganggap pelaksanaan pemilihan presiden dan wakil presiden haruslah mendapat perhatian dari kami. Pemantauan dan pengawasan pelaksanaan Pilpres menjadi pilihan gerakan kami. Berdasarkan pilihan gerakan tersebut kami pada tanggal 6 Juli 2009, mendeklarasikan relawan pemantauan pemilihan umum pemilihan presiden dengan pernyataan sikap sebagai berikut :

  1. Pemilihan presiden dan wakil presiden yang adil, jujur, damai dan tanpa campur tangan dari pihak manapun.
  2. Keharusan independensi TNI dan POLRI dalam pemilihan umum 2009. Membuka akses pendidikan untuk seluruh rakyat dan menolak privatisasi pendidikan dengan mencabut UU BHP.
  3. Mewujudkan gerakan mahasiswa yang independen.

Terkait mengenai pemberitaan di harian Solopos pada hari Kamis, tanggal 9 Juli 2009, yang memberitakan penolakan Panitia Pengawas Kecamatan (PANWASCAM) Jebres terhadap relawan pemantau pemilihan presiden dari HMI dengan judul “Panwascam Jebres tolak 50 pemantau HMI”. Maka dengan ini kami Pengurus HMI Cabang Surakarta memberikan klarifikasi kepada seluruh khalayak masyarakat dan hak jawab kepada Panwascam Jebres:

  1. Bahwa benar terjadi pembekalan saksi dari tim sukses pasangan capres dan cawapres SBY-Boediono yang dibuktikan dari surat permohonan pemakaian tempat dari Panitia Pelatihan Saksi Tim Sukses SBY-Boediono, Kecamatan Jebres;
  2. Bahwa kegiatan tersebut tidak ada kaitannya dengan HMI Cabang Surakarta;
  3. Bahwa Gedung Insan Cita (GIC) yang beralamat di jalan Kabut adalah gedung HMI yang dikelola oleh Yayasan Bakti Empat Tujuh (YBET) dan dapat dipakai oleh pihak manapun karena dikomersialkan;
  4. Bahwa HMI adalah organisasi yang tidak memihak kelompok pasangan calon presiden manapun yang sudah kami jelaskan diatas mengenai Sifat Independensi HMI sebagai sebuah harga mutlak yang tidak bisa ditawar-tawar.
  5. Bahwa ketika kami konfirmasi dengan pelaksana dari kegiatan Pembekalan Saksi Tim Sukses SBY-Boediono yaitu Sdr. Agus Purnomo (085725076958) disinyalir sebagai pengurus organisasi mahasiswa yaitu Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Solo; khusus mengenai hal ini kami dari HMI menghimbau kepada seluruh Gerakan Mahasiswa untuk senantiasa menjunjung tinggi independensi dan idealisme yang ada.

Setelah pemberitaan tersebut, kami Pengurus HMI Cabang Surakarta segera berupaya mengklarifikasi kepada bapak Muttaqin selaku Ketua Panwascam Jebres bahwa pelaksanaan kegiatan yang dilakukan di GIC adalah murni kegiatan yang dilakukan oleh tim Sukses SBY-Boediono, sebagaimana yang dibuktikan dengan surat permohonan pemakaian tempat dan kuitansi penyewaan gedung tersebut.

Dimana sebelumnya Panwascam Jebres, baru akan percaya bahwa HMI itu benar-benar independen apabila kawan-kawan HMI bisa menunjukkan kwitansi sewa menyewa kegiatan tersebut sebagai bukti gedung GIC memang disewakan atau dikomersialkan. Sementara itu, setelah kami dari HMI berhasil menunjukkan bukti yang diminta tadi. Pihak Panwascam sendiri setelah ini berjanji akan mengklarifikasi bahwa pemberitaan yang dimuat di harian Solopos tanggal 9 Juli 2009 adalah murni terjadi kekeliruan dan mengakui bahwa HMI bersifat Independen dan netral terhadap pelaksanaan acara tersebut.

Demikian klarifikasi ini kami sampaikan, sebagai wujud tanggung jawab kita bersama untuk menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan.

Billahittaufiq wal hidayah Wassalammualaikum Wr. Wb.

Senin, 08 Juni 2009

LK 1

alkhamdilillah LK 1 bersama sudah terlaksana, di ikuti 17 peserta 3 diantaranya adalah dari Fakultas Pertanian yang di adakan hari jum'at sampai dengan sabtu kemarin, 5-7 juni 2009.
dalam Lk 1 ini, HmI komisariat Fakultas Pertanian mendapatkeluarga baru, walaupun hanya 1, namun tidak kalah dengan 10 orang biasa.

YAKUSA

Kamis, 14 Mei 2009

MAPERCA HMI KOMISARIAT PERTANIAN

Assalamualaikum wr.wb
Alhamdulillahhirobbilalamin puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat serta karunianya sehingga acara MAPERCA HMI Komisariat PERTANIAN dapat terlaksana dengan lancar. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada segenap teman-teman lain yang telah membantu mensukseskan acara ini antara lain para pengurus HMI Cab. Surakarta dan perwakilan teman-teman dari Komisariat HUKUM, Komisariat FISIP dan Komisariat Ekonomi serta para calon-calon kader HMI yang nantinya insayaallah dapat bergabung dan berproses di HMI. Acara MAPERCA kali ini antara lain perkenalan, menonton film bareng tentang tokoh-tokoh HMI dan sharing bersama Ketua Umum Cabang HMI Surakarta. Alhamdulillah acara dapat terselenggara dengan baik meski persiapannya dalam waktu yang singkat, ini semua tidak akan terjadi tanpa bantuan dan dukungan dari teman-teman seperjuangan di HMI. Semoga apa yang telah kita lakukan bersama memberikan hasil yang terbaik untuk HMI kedepannya. Menyambut para calon kader yang nantinya akan berproses bersama kita di HMI. Bahagia HMI, YAKUSA!!!
Wassalamualaikum wr.wb

Rabu, 06 Mei 2009

Perjalanan...

Perjalanan masih panjang
Lelah terasa badan ini
Hampa terasa jiwa ini
Seolah diri ini tak sanggup lagi meneruskan
Dimanakah tempat peristirahatanku dari kelelahan ini
Segera ingin ku mencapainya
Melepaskan segala rasa lelah di diri dan penat di jiwa
Saat aku puas...puas...dan puas melepaskan semuanya
Aku dapat tersenyum lebar dan tertawa puas
Namun......
Itu hanya sementara, kurasa
Puncak perjalanan yang kutempuh pelepas segala dahaga kelelahan diri dan kepenatan jiwa sesungguhnya!!!
YAKUSA!!!

Jumat, 27 Maret 2009

Segelas Teh Pahit

Kehidupan tak pernah lepas dari permasalahan. Permasalahan yang terjadi menandakan bahwa seseorang masih hidup sebaliknya tak ada masalah yang terjadi dalam hidup menunjukkan kematian dalam hidup. Permasalahan yang terjadi biasanya kita anggap senagai suatu hambatan dalam menjalani hidup. Namun sesungguhnya permasalahan tak selamanya menjadi hambatan, hal ini terfokus dari sisi mana kita memandang permasalahan. Apakah dari sisi gelap atau sisi terang. Dari sisi gelap permasalahan menjadi sebuah hambatan bagi kita dalam hidup karena kita memandangnya secara 'gelap' dari sudut pandang namun dari sisi terang permasalahan menjadi sebuah semangat dan kesempatan dalam hidup. Semangat dan kesempatan dalam hidup justru dapat timbul dari permasalahan yang terjadi dalam hidup kita jika kita dapat memandang dengan bijak permasalahan yang dihadapi menggunakan sisi terang. Ibaratkan kita ingin meminum segelas teh namun gula untuk membuat rasa manis pada teh tersebut habis lalu apa yang harus dilakukan? Kita memiliki 'choice' yaitu sisi gelap dan sisi terang penyelesaian maslah. Jika kita memilih sisi gelap maka kita menganggap gula yang telah habis sebagai sebuah hambatan sehingga kita memilih untuk tidak meminum segelas teh saat itu meski kita sangat menginginkannya karena untuk membeli gula saja dirasakan sebagai beban yang berat. Sebaliknya jika kita memilih sisi terang maka kita memilih membeli gula untuk menggulai teh kita meskipun dalam proses membeli gula tersebut teh kita menjadi dingin namun kita dapat menghangatkannya kembali bukan dengan menambahkan air panas lagi setelah gula kita berikan dalam teh tersebut. Ini menunjukkan gula yang habis dapat menjadi sebuah harapan bagi kita untuk melakukan tindakan dalam meminum segelas teh dan kesempatan bagi kita agar tetap dpat meminum segelas teh. Dapatkah anda mengambil hikmah dari cerita segelas teh pahit ini? Renungkan dan lakukanlah apa hikmah yang anda dapatkan dari 'segelas teh pahit' ini. Selamat menikmati. YAKUSA!!

Kamis, 19 Maret 2009

SOLUSI TUNTAS MASALAH PUPUK Di INDONESIA; Sebuah Partisipasi KAHMI Nasional

Saatnya Petani Indonesia diuntungkan..........

"Tidak hanya persoalan kelangkaan pupuk tapi lebih dari itu persoalan distribusi sampai harga yang tidak memihak kepada petani."

KAHMI Nasional, Jakarta Selatan, Kabarindo- Menyadari pentingnya posisi pupuk saat ini dan dimasa mendatang, Pusat Kajian Pertanian (PUJITANI) Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), mengambil inisiatif untuk melakukan diskusi terbatas untuk membicarakan masalah pupuk, Kemarin Jum’at 16 Januari 2009 di Gedung KAHMI Center Jakarta. Hadir sebagai narasumber Dr. Zainal Soedjais (Ketua Dewan Pupuk Nasional), Ir. Sputnik, MM (Deptan), Darmayanto (Komisi IV DPR-RI) dan Suhanto (Ditjen Perdagangan Dalam Negeri. Dari diskusi ini muncul pemikiran yang bernas dan bermanfaat yang dapat disampaikan kepada pihak yang berwenang untuk dapat dilakukan. Diharapkan masalah pupuk ini dapat diatasi untuk paling tidak masa 20 tahun ke depan.

Sebagai input penting, maka kehadiran pupuk bagi usahatani dalam kondisi yang tepat waktu, jumlah, kualitas, dan tempat menjadi keniscayaan. Bila dimasa lalu kehadiran pupuk tidak begitu bermasalah, kini mulai bermasalah. Masalah timbul mulai dari produksinya, distribusi hingga penggunaan. Pada sisi produksi, bagaimanapun harus disadari pabrik pupuk yang ada di Indonesia sudah mulai menua dan umumnya akan bermasalah pada efisiensi produksi, bahkan ada yang sudah tidak beroperasi lagi secara penuh atau tutup (contoh pabrik pupuk Iskandar Muda). Pada sisi distribusi, sudah sering terdengar kelangkaan pupuk terjadi dimana-mana, atau pupuk bersubsidi hilang dari pasaran, atau di ekspor atau lari ke subsktor perkebunan. Seringkali terdengar distributor nakal yang gemar menumpuk pupuk untuk berspekulasi. Pada sisi penggunaan, telah ditemukan banyak sekali petani yang salah menggunakan pupuk, baik cara maupun dosisnya. Permasalahan seperti ini setelah era reformasi terus berulang dan cenderung meningkat.

Solusi yang diambil pemerintah bukannya tidak ada, namun ternyata tak mampu mengatasi masalah tersebut. Tercatat upaya membuat holding perusahaan pabrik pupuk sudah dilakukan, penentuan zona pemasaran, pelarangan ekspor pupuk, penentuan harga pupuk bersubsidi / harga eceran tertinggi, subsidi gas, peningkatan pengawasan, penyusunan kebutuhan pupuk petani / RDKK dan masih banyak hal lainnya. Namun masalah yang diuraikan di atas tetap saja berulang. Pertanyaan utamanya kemudian, adakah sesungguhnya solusi tuntas masalah pupuk atau paling tidak adakah solusi jangka pendek, menengah dan panjang tentang pupuk.

Beberapa ide dan pemikiran baru untuk mengatasi masalah pupuk diantaranya adalah : pengalihan subsidi kepada petani melalui sistem voucher / kupon, menugaskan kembali Perum Bulog atau PT. Pertani sebagai penanggungjawab distribusi pupuk, mengurangi penggunaan pupuk anorganik, beralih ke pupuk organik, menambah pabrik pupuk, mendirikan pabrik pupuk milik petani dll. Secara keseluruhan pemikiran ini perlu dikaji lebih jauh dan apakah dapat diimplementasikan untuk jangka yang cukup panjang.

Semoga Indonesia menjadi negara swasembada beras lagi dan pupuk tidak langka yah........?

Petani Jatim Mesti Gunakan Pupuk Organik

Kamis, 19 Maret 2009 | 21:34 WIB
Laporan wartawan KOMPAS Ingki Rinaldi

MOJOKERTO, KOMPAS.com - Para petani di Jatim ditargetkan untuk segera menggunakan pupuk organik. Gubernur Jatim Soekarwo, Kamis (19/3) menyebutkan pupuk organik harus menjadi bagian terbesar yang dipergunakan petani.

"(Nanti) hanya 35 persen bagi (penggunaan) pupuk anorganik," kata Soekarwo usai menghadiri pertemuan dengan puluhan petani di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengembangan Benih Padi Puspa Jabon, Kabupaten Mojokerto. Dengan demikian, konsentrasi terbesar yakni sebesar 65 persen total konsumsi pupuk petani harus berupa pupuk organik.

Ia menambahkan, fokus untuk mengg unakan pupuk organik terkait dengan buruknya kondisi tanah di sebagian besar wilayah pertanian di Provinsi Jatim. Selain itu, kembalinya petani pada penggunaan pupuk organik juga diharapkan bisa menjadikan petani lebih mendiri dari ketergantungan pada pupuk kimia produksi industri.

Nasib Petani di Negara Agraris ini

Assalamualaikum wr.wb
Sedikit tulisan yang tertuang pada lembar ini semoga dapat bermanfaat bagi teman - teman sekalian. Pernahkah terbersit dalam pemikiran kita, akan seperti apakah nasib para petani di negara kita 5 tahun mendatang, 2 tahun mendatang bahkan mungkin sekarang. Kesejahteraan hidup para petani saat ini sudah menunjukkan betapa tidak diperhatikannya nasib mereka apalagi beberapa tahun mendatang?
Mengapa hal ini dapat terjadi? Apa yang seharusnya dilakukan untuk mengatasi hal ini? Ya seharusnya pemerintah lebih memperhatikan nasib para petani. Namun apakah saat ini hal tersebut dapat memberikan perubahan pada kesejahteraan petani? Apakah sudah terlaksana?
Biaya produksi semakin meningkat karena pupuk mahal, pemerolehan bibit mahal dan lain sebagainya membuat para petani semakin kesulitan dalam memproduksi hasil pertanian apalagi memperoleh keuntungan dari hasil produksi. Lahan pertanian yang semakin sempit karena penggunaan lahan untuk kepentingan beberapa pihak dalam mewujudkan ambisi mereka. Di sisi lain ada keinginan mencapai swasembada pangan mengulang sejarah para pendahulu, swasembada pangan seperti apa jika kondisi pertanian di negara kita seperti ini?